Dalam ajaran Islam, kesuksesan atau kekayaan tidak selalu menjadi indikasi bahwa seseorang telah mendapatkan keberkahan atau ridha dari Allah SWT. Sebaliknya, keberkahan sejati datang dari ketaatan kepada Allah SWT, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Baca juga
Ust Abd Somad : Santet / Sihir itu nyata
Dalam beberapa kasus, kesuksesan atau kekayaan yang diperoleh seseorang mungkin tidak disadari sebagai azab, tetapi sebenarnya dapat menjadi ujian yang berat. Keberhasilan dunia yang berlimpah bisa menyebabkan seseorang lupa akan tugas spiritualnya dan mengalihkan fokus dari akhirat. Hal ini dapat menjauhkan seseorang dari kebenaran dan menjadikannya lalai terhadap kewajiban agama.
Baca juga
Habib Jafar : Meskipun kalian "nakal" sholat lah..
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Dan adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya nikmat dengan berkata, 'Tuhanku telah memuliakanku.' Tetapi apabila Dia mengujinya lalu mengekang rezekinya, maka ia berkata, 'Tuhanku menghinakanku.'" (Al-Fajr: 15-16)
Ini menunjukkan bahwa baik kesuksesan maupun kesulitan adalah ujian dari Allah SWT. Kesuksesan yang tidak diimbangi dengan kesadaran akan tanggung jawab spiritual dapat menjadi bentuk azab terselubung.
Baca juga
Ust Felix Siauw : Unt para suami ketahuilah tanggung jawabmu
Oleh karena itu, dalam Islam, penting untuk tetap bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, baik itu kesuksesan maupun kesulitan, dan selalu berusaha menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Yang terpenting adalah menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam, berbuat baik kepada sesama, dan selalu mengingat Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan.
Posting Komentar