Istilah-istilah seperti: guna-guna, teluh, pelet, dan gantung wris—merupakan istilah yang berhubungan dengan praktik-praktik mistis atau spiritual yang dianggap sebagai kepercayaan tradisional di beberapa budaya. Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing istilah:
Santet: Santet adalah praktik yang digunakan oleh seseorang untuk menyakiti atau mengirim energi negatif kepada orang lain dengan cara-cara supranatural. Santet seringkali dianggap sebagai bentuk sihir hitam atau praktik yang berasal dari kepercayaan mistis tertentu.
Baca juga
Sebab mengapa setelah solat subuh dilarang tidur kembali
Guna-guna: Guna-guna adalah istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut praktik-praktik sihir hitam atau mantra-mantra tertentu yang diyakini memiliki kekuatan supranatural untuk menyakiti atau mengendalikan orang lain.
Teluh: Teluh adalah istilah dalam budaya Jawa yang merujuk kepada praktik sihir atau mantra-mantra tertentu yang digunakan untuk mencelakai atau mengendalikan orang lain. Teluh seringkali dianggap sebagai kekuatan mistis yang kuat dan berbahaya.
Baca juga
Ust Adi Hidayat : Doa Khusus saat hari Jumat
Pelet: Pelet adalah praktik yang digunakan untuk mempengaruhi perasaan seseorang agar jatuh cinta atau tertarik pada orang lain dengan cara-cara supranatural. Meskipun seringkali dikaitkan dengan kepercayaan mistis, pelet juga bisa dimaknai secara luas sebagai upaya mempengaruhi perasaan seseorang.
Gantung Wris: Gantung wris adalah istilah yang biasa digunakan di Indonesia, khususnya di Jawa, untuk menyebut praktik memasang sesajen atau benda-benda ritual di tempat-tempat tertentu dengan tujuan mendapatkan keberuntungan, keselamatan, atau perlindungan dari roh atau entitas supranatural.
Baca juga
Ust Adi Hidayat: jaga 2 amalan ini saat bertemu dengan suatu masa yang di sabdakan oleh Nabi Muhammad Saw
Penting untuk dicatat bahwa praktik-praktik di atas seringkali dianggap sebagai bentuk sihir atau kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran agama tertentu, termasuk Islam. Dalam Islam, praktik-praktik semacam ini dianggap sebagai perbuatan syirik (mengesekkan yang lain dengan Allah) dan sangat dilarang. Masyarakat juga perlu mempertimbangkan bahwa praktik-praktik semacam ini tidak memiliki dasar ilmiah dan dapat berbahaya, baik secara fisik maupun mental. Sebagai gantinya, Islam menganjurkan agar umatnya mempercayakan segala urusan kepada Allah SWT dan menghindari praktik-praktik yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Posting Komentar